Kamis, 26 Agustus 2010

Lonceng

Suaramu tak lirih kudengar
Berdentang dentang kencang
seperti bahaya akan datang
sejenak ku pikir
inikah waktunya
menandakan waktu yang ku tentukan
menunjukkan malam yang akan datang
lonceng
suara lantang, pada sela tembok gereja
tak bersautan tapi menggema sampai di luar ruangan
ketika detakan pertama
selaras dengan jauhnya mataku memandangimu
detakan selanjutnya
Beriringan dengan detakan jantungku lirih
hari sudah malam
Petang datang bersama gulita
Lonceng berhenti bersama hembusan angin
Membawa suaranya jauh ke arah seberang.....

Penjual Bunga di Depan Makam

Aku duduk disini
didepan makam
demi mengais rejeki
di depan makam
Memang,..!! Aku tak butuh ditemani
mungkin,..seperti makam makam ini
sepi,.senyi,.sedih
mungkin juga aku tak seperti mereka
yang terkubur dalam kegelapan
tak jarang ku dengar jeritan rintih
tak jarang pula kudengar tangisan sesal
mereka butuh aku
aku butuh mereka
aku butuh waktu
untuk menghabiskan bunga bungaku
mengantongi upah yang kudapat
aku butuh waktu
menunggu saat saat aku punya makam
seperti mereka,..sepi sunyi sedih.
menunggu bila esok hari aku tak disini
menepikan kantong lusungku
menanti kala putraku menabur bunga di atas tanah
tanah pengubur tubuh rentaku,....