Aku baru saja berikar dalam hatiku,..mengenai sisi wanita yang perannya sedang kulakoni, wanita yang ingin menyelesaikan kuliah S2ku, wanita yang ingin membahagiakan kedua orang tua dari berbagai hal termasuk memilih suami dan wanita calon istri dari pria yang sangat kusayangi.. Suatu ikrar yang tak mudah untuk ku lalui, termasuk bagaimana menjadi wanita baik dimata Allah, orang tua, dan suami.
Ini tentangmu sebenarnya, Pagi ini ku jemput karena semalam kau minta ingin berangkat denganku, situasi kemacetan pagi yang tak biasa. Kulewati rasa tegang dan penat ku untuk tetap senyum dihadapanmu,. Sampailah aku benar benar melihat senyummu,.. membuka pertanyaan yang sepele kau mulai mengajak bicara, tapi ujungnya ini tak sepaham. Kau tak mendengar saranku, saran yang kupikir ini untuk kita berdua. Masa depan kita. Tapi ini membuat segalanya cerita kita berawal tak baik, idealisme kita tak sama, keinginan kita tak sama, dan akhirnya kau bilang lebih baik berpisah sebagai kesimpulannya. Berhasilnya kau membuat air mataku jatuh,. Ku tak mampu membendungnya. Sayangku, aku menyayangimu, tak mungkin sesuatu yang tak pelik ini menjadi tembok pemisah kita, cinta tak cukup hanya dilogiskan, cinta juga tak cukup hanya perasaan,. Bisakah aku menjadi istrimu dengan kekuranganku, bisakah aku jadi wanita yang selalu berucap terima kasih,..
Berikan padaku sedetik waktu, untuk tetap mengikrarkan diri bahwa aku bisa jadi wanita,.. dalam hidup panjangmu. Aku menyayangimu ay,.. 25 April 2011
Minggu, 24 April 2011
Kamis, 21 April 2011
BAHASA PROKEM atau BAHASA GAUL
Bahasa prokem atau bahasa gaul adalah bahasa yang digunakan sekelompok orang atau komunitas-komunitas tertentu di Indonesia. Bahasa prokem yang berkembang di Indonesia lebih dominan dipengaruhi oleh bahasa betawi yang mengalami penyimpangan / pengubahsuaian pemakaian kata oleh kaum remaja Indonesia yang menetap di Jakarta.
Prokem sendiri merupakan bahasa pergaulan dari preman. Bahasa ini awalnya digunakan oleh kalangan preman untuk berkomunikasi satu sama lain secara rahasia. Agar kalimat mereka tidak diketahui oleh kebanyakan orang, mereka merancang kata-kata baru dengan cara antara lain mengganti kata ke lawan kata, mencari kata sepadan, menemukan angka-angka, penggantian fonem, distribusi fonem, penambahan awalan, sisipan, atau akhiran. Masing-masing komunitas (daerah) memiliki rumusan sendiri-sendiri. Pada dasarnya bahasa ini untuk memberikan kode kepada lawan bicara (kalangan militer dan kepolisian juga menggunakan).
Contoh yang sangat mudah dikenali adalah dagadu yang artinya matamu. Perubahan kata ini menggunakan rumusan penggantian fonem, dimana huruf M diganti dengan huruf D, sedangkan huruf T diganti dengan huruf G. Sementara huruf vocal sama sekali tidak mengalami perubahan. Rumusan ini didasarkan pada susunan huruf pada aksara Jawa yang dibalik dengan melompati satu baris untuk masing-masing huruf. Bahasa ini bias kita jumpai di Yogyakarta dan sekitarnya
Belakangan bahasa prokem mengalami pergeseran fungsi dari bahasa rahasia menjadi bahasa pergaulan anak-anak remaja di Indonesia. Dalam konteks kekinian, bahasa pergaulan ini merupakan dialek bahasa Indonesia non-formal yang terutama digunakan di suatu daerah atau komunitas tertentu. Penggunaan bahasa gaul sendiri saat ini berfungsi mengakrabkan antara remaja yang satu dengan remaja yang lain.
Kaitan bahasa gaul dengan :
- Sosial : Penggunaan bahasa gaul dalam lingkup sosial, untuk kalangan remaja akan membuat keakraban tersendiri antara remaja yang satu dengan remaja yang lain. Tapi untuk kalangan orang tua (orang yang lebih tua) mereka justru akan kebingungan bahkan tidak tahu sama sekali tentang bahasa gaul. Dan akhirnya akan mengakibatkan terjadinya ketidakpahaman orang tua terhadap apa yang diinginkan oleh anaknya.
- Budaya : Penggunaan bahasa gaul dalam lingkup budaya akan menggeser penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar dan akan memusnahkan (menghilangkan) keberadaan bahasa daerah yang telah ada sebelumnya.
- Pendidikan : Penggunaan bahasa gaul dalam lingkup pendidikan, akan menghilangkan etika sopan santun dalam bertutur saat berbicara dengan dosen, guru atau pendidik.
*Maya Mashitah*Muhammad Nashiruddin Adda’i*Nur A’inna*Fatihatus Sa’diyah
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Universitas Muhammadiyah Surabaya
Prokem sendiri merupakan bahasa pergaulan dari preman. Bahasa ini awalnya digunakan oleh kalangan preman untuk berkomunikasi satu sama lain secara rahasia. Agar kalimat mereka tidak diketahui oleh kebanyakan orang, mereka merancang kata-kata baru dengan cara antara lain mengganti kata ke lawan kata, mencari kata sepadan, menemukan angka-angka, penggantian fonem, distribusi fonem, penambahan awalan, sisipan, atau akhiran. Masing-masing komunitas (daerah) memiliki rumusan sendiri-sendiri. Pada dasarnya bahasa ini untuk memberikan kode kepada lawan bicara (kalangan militer dan kepolisian juga menggunakan).
Contoh yang sangat mudah dikenali adalah dagadu yang artinya matamu. Perubahan kata ini menggunakan rumusan penggantian fonem, dimana huruf M diganti dengan huruf D, sedangkan huruf T diganti dengan huruf G. Sementara huruf vocal sama sekali tidak mengalami perubahan. Rumusan ini didasarkan pada susunan huruf pada aksara Jawa yang dibalik dengan melompati satu baris untuk masing-masing huruf. Bahasa ini bias kita jumpai di Yogyakarta dan sekitarnya
Belakangan bahasa prokem mengalami pergeseran fungsi dari bahasa rahasia menjadi bahasa pergaulan anak-anak remaja di Indonesia. Dalam konteks kekinian, bahasa pergaulan ini merupakan dialek bahasa Indonesia non-formal yang terutama digunakan di suatu daerah atau komunitas tertentu. Penggunaan bahasa gaul sendiri saat ini berfungsi mengakrabkan antara remaja yang satu dengan remaja yang lain.
Kaitan bahasa gaul dengan :
- Sosial : Penggunaan bahasa gaul dalam lingkup sosial, untuk kalangan remaja akan membuat keakraban tersendiri antara remaja yang satu dengan remaja yang lain. Tapi untuk kalangan orang tua (orang yang lebih tua) mereka justru akan kebingungan bahkan tidak tahu sama sekali tentang bahasa gaul. Dan akhirnya akan mengakibatkan terjadinya ketidakpahaman orang tua terhadap apa yang diinginkan oleh anaknya.
- Budaya : Penggunaan bahasa gaul dalam lingkup budaya akan menggeser penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar dan akan memusnahkan (menghilangkan) keberadaan bahasa daerah yang telah ada sebelumnya.
- Pendidikan : Penggunaan bahasa gaul dalam lingkup pendidikan, akan menghilangkan etika sopan santun dalam bertutur saat berbicara dengan dosen, guru atau pendidik.
*Maya Mashitah*Muhammad Nashiruddin Adda’i*Nur A’inna*Fatihatus Sa’diyah
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Universitas Muhammadiyah Surabaya
Pengertian Bahasa Gaul
Bahasa gaul adalah bahasa yang telah digunakan dan telah disepakati oleh kelompok tertuntu. Terutama anak muda yang menggunakan bahasa ini.
keterkaitan Bahasa Gaul dengan Sosial dan Pendidikan.
Dewasa ini sering diujumpai bermacam-macam bahasa yang diterapkan dilingkungan masyarakat misalnya Bahasa Gaul. Umumnya bahasa ini diterapkan oleh kelompok-kelompok tertentu, awal mula bahasa gaul tidak dipermasahkan namun kemunculannya menggencarkan masyarakat dan berkembang dengan pesat sehingga bersaing dengan bahasa indonesia. Bahasa ini juga sering digunakan digunakan disemua kalangan misalnya bahasa gaul digunakan dalam rapat formal (kenegaraan) maka secara tidak langgsung forum tersebut beralih menjadi forum non formal.
Contoh: presiden membuka rapat kenegaraan antara Singapura dan Indonesia
• Dengan ini saya buka acara pada pagi hari ini(penggunaan kalimat yang benar)
Coba bandingkan dengan kalimat kedua
• Dengan ini gue buka rapat pada pagi hari ini
Bahasa ini juga sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari ironisnya bahasa ini dianggap baku karena masyarakat luas bisa menerimanya. Bahasa gaul juga tidak layak ketika digunakan dalm berkomunikasi dengan orang yang lebih tua, guru, maupun dosen karena komunikasi tersebut terkesan tidak sopan.
Contoh: sorang anak bertanya pada bapaknya
• Bapak mau pergi kemana??
Coba bandingkan dengan kalimat kedua
• Loe mau pergi kemana??
Kita patut was-was ketika bahasa gaul marak dikalangan kita, karena jika mau menganalisa apa sebenarnya bahasa gaul pasti akan prihatin.
Dalam dunia pendidikan bahasa ini hendaknya tidak digunakan karena jika dibiasakan maka kemunculannya akan semakin marak sehingga membahayakan bahasa indonesia sebagai bahasa nasional dan jika dibiarkan maka bahasa indonesia akan punah. Misalnya guru/dosen mengajar dengan bahasa gaul maka kegiatan belajar mengajar itu terkesan aneh dan tidak maksimal selain itu, bisa mengakibatkan produksi bahasa gaul akan berkembang pesat.
Contoh: seorang dosen mengajar mahasiswanya
•
Argumen mengenai bahasa gaul
Menurut kami bahasa gaul tidak layak digunakan karena jika digunakan secara terus-menerus maka secara tidak langsung menambah perbendaharan kata selain itu juga dapat merusak kaidah-kaidah bahasa indonesia. Seperti yang kita ketahui jika bahasa sudah diterima oleh masyarakat luas maka bahasa itu sah digunakan dan tidak menutup kemungkinan akan menjadi bahasa yang baku. Oleh karena itu agar posisi bahasa indonesia tidak tergeser oleh bahasa gaul dimanapun kita berada, dengan siapa kita bertutur harus dibiasakan menggunakan bahasa indonesia yang baik agar bahasa indonesia tetap dan abadi menjadi bahasa nasional. Semaksimal mungkin kita meminimalisir bahasa gaul karena munculnya sesuatu yang baru itu bermula dari kebiasaan.
Kritik penulis
Artikel yang disajikan menarik dan jelas sehingga orang yang membaca sadar kalau bahasa gaul harus diminimalisir dalam penggunaannya agar perkembangannya menurun dan segera punah karena kalau dibiarkan akan merajalela dan menjadi bumerang bagi bahasa indonesia.
oleh: Ayu widya # Ririn agustin # Slamin
keterkaitan Bahasa Gaul dengan Sosial dan Pendidikan.
Dewasa ini sering diujumpai bermacam-macam bahasa yang diterapkan dilingkungan masyarakat misalnya Bahasa Gaul. Umumnya bahasa ini diterapkan oleh kelompok-kelompok tertentu, awal mula bahasa gaul tidak dipermasahkan namun kemunculannya menggencarkan masyarakat dan berkembang dengan pesat sehingga bersaing dengan bahasa indonesia. Bahasa ini juga sering digunakan digunakan disemua kalangan misalnya bahasa gaul digunakan dalam rapat formal (kenegaraan) maka secara tidak langgsung forum tersebut beralih menjadi forum non formal.
Contoh: presiden membuka rapat kenegaraan antara Singapura dan Indonesia
• Dengan ini saya buka acara pada pagi hari ini(penggunaan kalimat yang benar)
Coba bandingkan dengan kalimat kedua
• Dengan ini gue buka rapat pada pagi hari ini
Bahasa ini juga sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari ironisnya bahasa ini dianggap baku karena masyarakat luas bisa menerimanya. Bahasa gaul juga tidak layak ketika digunakan dalm berkomunikasi dengan orang yang lebih tua, guru, maupun dosen karena komunikasi tersebut terkesan tidak sopan.
Contoh: sorang anak bertanya pada bapaknya
• Bapak mau pergi kemana??
Coba bandingkan dengan kalimat kedua
• Loe mau pergi kemana??
Kita patut was-was ketika bahasa gaul marak dikalangan kita, karena jika mau menganalisa apa sebenarnya bahasa gaul pasti akan prihatin.
Dalam dunia pendidikan bahasa ini hendaknya tidak digunakan karena jika dibiasakan maka kemunculannya akan semakin marak sehingga membahayakan bahasa indonesia sebagai bahasa nasional dan jika dibiarkan maka bahasa indonesia akan punah. Misalnya guru/dosen mengajar dengan bahasa gaul maka kegiatan belajar mengajar itu terkesan aneh dan tidak maksimal selain itu, bisa mengakibatkan produksi bahasa gaul akan berkembang pesat.
Contoh: seorang dosen mengajar mahasiswanya
•
Argumen mengenai bahasa gaul
Menurut kami bahasa gaul tidak layak digunakan karena jika digunakan secara terus-menerus maka secara tidak langsung menambah perbendaharan kata selain itu juga dapat merusak kaidah-kaidah bahasa indonesia. Seperti yang kita ketahui jika bahasa sudah diterima oleh masyarakat luas maka bahasa itu sah digunakan dan tidak menutup kemungkinan akan menjadi bahasa yang baku. Oleh karena itu agar posisi bahasa indonesia tidak tergeser oleh bahasa gaul dimanapun kita berada, dengan siapa kita bertutur harus dibiasakan menggunakan bahasa indonesia yang baik agar bahasa indonesia tetap dan abadi menjadi bahasa nasional. Semaksimal mungkin kita meminimalisir bahasa gaul karena munculnya sesuatu yang baru itu bermula dari kebiasaan.
Kritik penulis
Artikel yang disajikan menarik dan jelas sehingga orang yang membaca sadar kalau bahasa gaul harus diminimalisir dalam penggunaannya agar perkembangannya menurun dan segera punah karena kalau dibiarkan akan merajalela dan menjadi bumerang bagi bahasa indonesia.
oleh: Ayu widya # Ririn agustin # Slamin
Rabu, 20 April 2011
Perjalanan dalam buku Harianku,..
Mengapa kamu masih bilang tak mungkin, taukah kamu, ku cintai km.
Masihkah keraguan merajai mata hatimu, masihkah tak sanggup kau pahami tentangku yang selama 5 tahun ini menyayangimu,..merindukanmu…
Meski aku datang kemudian pergi sesaat, cinta ini tak pernah sirna Cerita selalu tentangmu, namamu, kisah-kisah kita……………
Aku benar2 merindukanmu, tak pernah aku menyesal tentang masalah2 kita terdahulu, kesalahan kita bagiku semua itu anugrah indah cinta kita.
Masihkah sulit kau berikan nama untuk cinta ini,… mungkinkah keraguan lebih bisa mengalahkan cintamu padaku???????????/
Pagi ini ku lihat wajahmu, kutawarkan suatu kebiasaan pagi seperti dahulu sarapan, km pun tak menolak…. Aku menyayangimu Ay..
21:38-Rabu, 07 April’10
Mungkin bukan dengan cara itu,..mungkin dengan sudut pandang yg beda, meski serasa tambah sulit tapi mungkin ini jawabnya sekaligus jalan untukku capai keinginan hidup, menghabiskan umur dengannya,,..
14:56 – Jumat, 04 Juni 2010
Aku tahu ini belum sempurna, memang belum sempurna. Meski ada banyak cara membuatnya sempurna dengan cara mudah, sangat mudah. Tapi bukan ini, bukan yang seperti ini. Akan ku temui kesusahan, kepelikan tapi tak akan menyerah,...
22;31 – Jumat, 4 Juni 2010
Hari yang ku lewatkan telah begitu banyak meninggalkan apa yang selalu kurasa, tenang saja semua masih sama. Masih mencintaimu apa adanya...
Fisik yang lemah kali ini menghukum kerinduan yg dalam untuk segera menatap wajah sayumu, ku sabarkan hati melewati tiap-tiap detik rasa lemah pada sendi2 tubuhku.
Andaikan kau disini,..andaikan cukup denganmu,..ketidakberdayaan tubuh ini akan sirna,..
06;48 – Minggu, 20 Juni 2010
Terasa lebih baik sekarang, sebaik keadaan fisikku yang beberapa waktu lalu lemah, hatiku cukup kuat tempuhi semua ini. Ia yang kucintai tetaplah kucintai sampai kapanpun. Sesaat ia datang karena kerinduan sederhana yang ia bilang ingin menatap wajahku, wajahku yang lemah karena sakitku,.. aku begitu lebih baik sekarang bahkan amat baik. Aku harus yakinkan esok akan jauh lebih baik...
06;57 – Selasa, 22 Juni 2010
Dan sekarang amat jauh sangat baik, semenjak kerinduan 12 hari antara Surabaya Yogyakarta
Masihkah keraguan merajai mata hatimu, masihkah tak sanggup kau pahami tentangku yang selama 5 tahun ini menyayangimu,..merindukanmu…
Meski aku datang kemudian pergi sesaat, cinta ini tak pernah sirna Cerita selalu tentangmu, namamu, kisah-kisah kita……………
Aku benar2 merindukanmu, tak pernah aku menyesal tentang masalah2 kita terdahulu, kesalahan kita bagiku semua itu anugrah indah cinta kita.
Masihkah sulit kau berikan nama untuk cinta ini,… mungkinkah keraguan lebih bisa mengalahkan cintamu padaku???????????/
Pagi ini ku lihat wajahmu, kutawarkan suatu kebiasaan pagi seperti dahulu sarapan, km pun tak menolak…. Aku menyayangimu Ay..
21:38-Rabu, 07 April’10
Mungkin bukan dengan cara itu,..mungkin dengan sudut pandang yg beda, meski serasa tambah sulit tapi mungkin ini jawabnya sekaligus jalan untukku capai keinginan hidup, menghabiskan umur dengannya,,..
14:56 – Jumat, 04 Juni 2010
Aku tahu ini belum sempurna, memang belum sempurna. Meski ada banyak cara membuatnya sempurna dengan cara mudah, sangat mudah. Tapi bukan ini, bukan yang seperti ini. Akan ku temui kesusahan, kepelikan tapi tak akan menyerah,...
22;31 – Jumat, 4 Juni 2010
Hari yang ku lewatkan telah begitu banyak meninggalkan apa yang selalu kurasa, tenang saja semua masih sama. Masih mencintaimu apa adanya...
Fisik yang lemah kali ini menghukum kerinduan yg dalam untuk segera menatap wajah sayumu, ku sabarkan hati melewati tiap-tiap detik rasa lemah pada sendi2 tubuhku.
Andaikan kau disini,..andaikan cukup denganmu,..ketidakberdayaan tubuh ini akan sirna,..
06;48 – Minggu, 20 Juni 2010
Terasa lebih baik sekarang, sebaik keadaan fisikku yang beberapa waktu lalu lemah, hatiku cukup kuat tempuhi semua ini. Ia yang kucintai tetaplah kucintai sampai kapanpun. Sesaat ia datang karena kerinduan sederhana yang ia bilang ingin menatap wajahku, wajahku yang lemah karena sakitku,.. aku begitu lebih baik sekarang bahkan amat baik. Aku harus yakinkan esok akan jauh lebih baik...
06;57 – Selasa, 22 Juni 2010
Dan sekarang amat jauh sangat baik, semenjak kerinduan 12 hari antara Surabaya Yogyakarta
Langganan:
Postingan (Atom)