Minggu, 12 Desember 2010

catatan buku harianku beberapa tahun lalu,...

Berulangkali kusampaikan pada waktu
Jauhkan mataku agar tak kulihat ia berjalan
Namun ia tak wujudkan
Kupinta pada waktu, jauhkan telingaku supaya tak kudengar bagaimana ia tertawa, sekali lagi ia seakan tuli.
Kupaksa waktu untuk membiarkan hati ini mengembara mencari belahan jiwa lain,..Hingga akhirnya ku temukan juga..
Namun sekejap, sampai sadari telah ku paksakan hati ini,..
Semua seakan bodoh dan palsu. Ini dusta.
Selalu ada cerita tentang dirimu, aku tak mau dengar.
Selalu ku temui dirimu dengan orang lain, aku tak peduli.
Tapi suatu hari, saat kesunyian menyapa, ku temukan dirimu dalam sebuah tempat yang ingin ku kubur,.. aku takut melihatnya.. mengapa masih bisa ku rasakan kehadiraanmu, bila ku pinta padaNYA untuk kembalikanmu padaku itu seperti keputusan bodoh!!
Apa yang harus aku lakukan??
Kutipu semua dengan tawaku, tapi tak bisa ku tipu diriku ketika menatap matamu, sebab ku kasihi dirimu,.ku tak rela tak selalu bersamamu…
Air mata tiba tiba peluh teringat ada cela dalam hatimu yang mudah orang lain masuki, saat itu ku sadari kepergianku dan ketidakpedulianku pada dirimu,..
Walau hati lelah, tak tahu harus berbuat apa lagi..
Hanya uraian ini yang sanggup ku ungkap
Membiarkan kesempatan dan waktu beradu kembali menentukan akhir cerita ku dan dirimu,.cerita kita.

Aku,...Diamlah!!

Detik ini
Sewaktu aku bersujud dikamarku
Kuhadapkan mataku pada dinding didepanku
Diam, akupun seperti terdiam
Diluar sana
Terdengar ibuku menangis terisak-isak
Melihat kenyataan kehilangan anaknya
Tak jauh diluar sana
Ku lihat bapakku menunduk lemah
Seakan tubuhnya akan hancur
Mengetahui bahwa ia kehilangan anaknya
Diam..diamlah semua
Aku tak bisa mendiamkan Ibuku
Aku tak bisa menghentikan Bapakku
Aku kehilangan diriku
Mata ini jadi saksi..
Betapa hati ini banyak menyakiti
Aku..! karena perbuatanku
Ibuku terisak menangis
Memukul dada penyesalan sebagai Ibu setia
Aku, sebab dari dosaku
Bapakku tunduk jadi rapuh
Menopang kepala betapa sulitnya menjadi Bapak sejati
Aku hanya terhempas lemas
Begitu tahu, aku terlalu berdosa
Begitu aku melukai Ibu Bapakku
Aku diam, diamlah mulai detik ini

kekasihku.

Jika aku terjatuh nanti, bantulah aku tuk bangun
Obati lukaku, dan hapus air mataku,
Dan jika ku lemah, topang langkahku serta tersenyumlah untukku.

Jika aku bimbang, bimbing langkahku
Terangi mimpiku dan ajakku bernyanyi,
Jika aku bersedih tunjukkanku bahagia
Ajarkanku tersenyum, dan perlihatkanku pada ceriamu,,

Tetapi, jika aku mati..
Janganlah menangis,
Jangan kecewa
Jangan terluka
Karena jika kau menangis,
ku tak mampu terbangun lagi tuk menghapus perihmu..
Ku berjanji kan tetap hadir dalam hatimu
sampai kau memintaku tuk benar-benar pergi…

untuk Ayah dan Ibuku,.

Aku melihat guratan guratan wajah Ayah Ibuku.
melihatnya sangat jelas dari dekat,....
ingin ku dekap segala keluh peluhnya, berat batinnya,
dan segala beban yang selama ini bertengger dipundak tuanya,..
andai saja aku benar benar tahu apa sebenarnya kebahagiaan mereka,?
dan hal hal membahagiakan yang selalu bisa mereka rindukan,...
maka biarkan aku yang berlari memberikannya untukmu,..Ayah Ibuku.
aku mengerti dalam diammu, tersimpan banyak harap dan cita
saat ku jabat tanganmu kala hendak ku berangkat kerja,
ku sadari akan adanya rasa bangga yang ingin kau sampaikan
disaat putra putrimu begitu mati matian tak mengeluh meraba hidup dengan kerasnya,...
Ayah,..Ibu.
Ibu,.... Ayah...
Bergejolak rasanya hati ini, saat tahu pilihanku tak sesuai harapmu
bergetar dan lemas rasanya batin ini, kala semua hal hal yang membuatku senang kau tak inginkan,..
mungkinkah, diri ini yang tak bisa membalas apapun sanggup terima ini semua dengan lapang dada.
kekuatan terbesarku; setelah DIA adalah engkau Ayah Ibuku,.
;lantas,.. apakah ada satu alasan yang sanggup ku teriakkan untuk membantah apa yang menurutmu baik untukku,...
kebahagiaanmu, adalah kelegaan

arti senyummu adalah bagian terbesar cita citaku,..
kerelaanmu membiarkanku belajar memilih dan jalani hidup adalah semangatku,...
teruntuk Ayah dan Ibuku,..kebahagiannku kali ini ada dalam senyummu,..

Kamis, 09 Desember 2010

Perjalanan pagi

Pagi ini,...
ku coba tersenyum, 
ku kayuh sepedaku menyusuri jalanan yang tak pernah kudatangi.
dimana hamparan sawah hijau, sinar matahari membagi kehangatannya, 
setelah kemarin bersembunyi dibalik mendung,
suara angin berpadu dengan pesawat terbang,..
yahh..aku berada di desa asri ini berdampingan dengan bandara.
entah kenapa aku merasa bebas saat ini. 
aku ingin selalu tersenyum, tentang diriku yang pernah meninggalkan dan ditinggalkan.
tentang bagaimana pertemuan dan bagaimana pula perpisahan. tentang apa itu Cinta?
meski sedang ku cari. Meski tak tahu kapan.. tapi bersama angin yang sekarang menyentuh kulitku, 
aku merasa Cinta itu sudah didekatku,...perlahan akan membimbingku mendatanginya.
jika suatu hari itu tiba, aku hanya ingin tersenyum dan 
katakan,.." Tetaplah disampingku, ungkin karena kau aku dilahirkan,..071210

Senin, 29 November 2010

Kau,

Ada seorang pernah bertanya padaku,
Apa yang tak kau suka dalam hidup ini?..
ku jawab cepat,..Kesedihan.
Seseorang itu tersenyum, dan mengatakan.
kau salah kesedihan adalah bagian dari hidup..
 lalu ia bertanya lagi. Apa yang paling kau suka dalam hidup ini,?..
Ku jawab dengan lantang,..Hal hal yang membuatku tertawa.
lantas, seseorang itu kembali tersenyum sambil berkomentar,,,
Tertawa itu menyenangkan tapi berjarak tipis dengan kesedihan,..namun itu juga bagian dari hidup.
selanjutnya ia bertanya untuk yang ketiga kalinya,..
Apa yang paling membuatku marah didunia ini.?.
Ku jawab dengan Kesal,.. Ketika keberadaanku tak dihargai..
lagi lagi ia tersenyum sambil menatap wajahku, keberadaan seseorang itu tak begitu penting, yang utama adalah pengorbanan dan keikhlasan, itu bagian juga dari hidup.
Sejenak dalam beberapa menit, ia mengatakan ini yang terakhir,
Siapa di dunia ini yang ingin kau jadikan kekasih,.??.
Aku terdiam. ia bertanya kembali Siapa orang itu,...?
sambil tersenyum dan menatap wajahnya, ku jawab "kau".
karena kau yang selalu beritahu dan ajarkan apa hidup itu,....
"Aku melihat percakapan ini dalam mimpiku malam itu,..."
Aku menemuinya dalam ketidaksengajaan dan tak terencana,..
Wajahnya mengundang rasa kagum yang dulu pernah ada,.. 10 tahun yang lalu.
Saat saat kami masih sekolah, awal remaja.
Di kota tercinta kami,...
Kini kami dipertemukan dalam satu kota yang sama lagi,.
Perasaaan kagum sejenak terdiam menjelma perlahan menjadi rasa simpati yang sangat luar biasa,..
Waktu yang tak lama telah begitu menyita waktuku, meminta pikiranku bercerita banyak tentangmu tanpa berlisan.
Apa kau tahu ini pertanda apa??
Aku mengenalmu lagi dalam sosok yang berbeda, namun tetap sama kurasa.
Sikap yang kamu tunjukkan, membuatku paham tentang ini. Semua bukan kebetulan.
Ku sanggup memerintah mulutku katakan ini padamu,...namun hasrat membuatnya nyata kian jauh,..buatku takut.
Apa kau juga tahu yang ini pertanda apa???
Aku meragu, andai kau tahu aku. Andai ku bisa katakan,...
Ternyata tak mudah, bahkan aku pun tak tahu ini apa..
Andai kau paham ini, beritahu aku. Apa ini??
Ada yang tiba tiba kosong saat hal kecil tak kau lakukan padaku,...
Ada yang begitu kurindukan, kala tak hadir tawaku karenamu,..
Aneh!! Aku sepertinya tahu ini apa...
Terlalu pengecut untuk kuakui,..
Ini pertanyaan yang  terakhir dariku,.. Sebenarnya Pertanda apakah ini..??

Selasa, 23 November 2010

Maaf sangat dariku,

Tlah cukup lama bukan, bahkan sangat lama,
Kenapa tak juga kau sadari selama itulah kesempatanku untukmu,..
Bagaimana ini??
Aku tak tahu bagaimana membuka kesempatan lagi, melanjutkan tujuan itu,..
Andai saja tak kau biarkan,..
Andai saja kau sadari,..dan
Andai saja kau lebih memengerti apa yang ku inginkan,.
Andai kesempatan mampu ku buka kembali. Maaf.
terusik sudah kemantapan hati menjaga ikatan itu, 
yang telah perlahan terkikis karena kau buat ku tak menentu..
Bagaimana bisa kau lupakan bahwa kau punya aku saat itu???
Maaf sangat dariku,..baru kusadari ribuan kesempatan yang dulu mudah ku buka
kini perlahan menutup, tak terbuka kembali.

Minggu, 21 November 2010

... terakhir darinya...

Mungkin jalan yang kita lewati sekarang adalah jalan menuju tempat yang kering dan tandus,
yang tidak disukai banyak orang termasuk kekasihku,..
tapi aku bahagia. karena disanalah aku bisa mengabdi,,
Kekasihku bilang: ".... aku memilih logika !"
kacau diriku saat ini.
Terucap dariku tengah malam itu:
Selamat tinggal. tidur yang lelap manisku. mimpilah yang indah.
dan jadikan kenyataan...
sayangku, aku akan jalan terus, membawa kenangan kenangan dan harapan bersama hidup yang begitu biru
sayangku, aku tak tahu mengapa aku merasa melankolis malam ini,....
semuanya terasa mesra tapi kosong. seolah olah diriku terasa lepas dan bayangmu menjadi puistis sekali...

Kamis, 11 November 2010

" Yang... "

Yang di inginkan hati hanya kepercayaan,
tanpa itu terkunci sudah hubungan ini. 
terkadang begitu kekenali namun terkadang sulit kulihat.
berkali ku tahan bahwa ini hanya kebodohanku semata untuk pertahankanmu, 

Suara suara luar yang ada tak cukup buatku goyah meninggalkanmu,
terkecuali bila sudah tak kau letakkan keberadaanku dalam hatimu,..
maka jangan bertanya.. karna tak bisa lagi ku bertahan tanpa kepercayaanmu,..
Ketika tatapan tak lagi sanggup membuka kejujuran,..
Geming sudah rasa dihati, kebisuan tiba tiba datang
mengajak naluri untuk bersabar menanti kejujuran itu angkat bicara melalui kesadaran Hati,..

Jumat, 05 November 2010

katanya,.

Saat lemah ada seseorang berkata padaku " Jangan mudah menyerah".
Kemudian aku menjadi kuat karenanya.
Suatu hari ku temui seseorang itu dalam keadaan lemah,
aku tak mengatakan serupa ia mengatakan padaku dulu.
cukup aku katakan " Aku disini kan selalu disampingmu,..."
setelah itu ia menatapku tak jauh beda ketika ia dulu menguatkan aku.
ku beri senyuman agar kau tahu, hari ini akan ada cerita antara kita......
cerita yang perlahan akan menua dan terlupakan. tapi tidak dengan kita.

Kamis, 26 Agustus 2010

Lonceng

Suaramu tak lirih kudengar
Berdentang dentang kencang
seperti bahaya akan datang
sejenak ku pikir
inikah waktunya
menandakan waktu yang ku tentukan
menunjukkan malam yang akan datang
lonceng
suara lantang, pada sela tembok gereja
tak bersautan tapi menggema sampai di luar ruangan
ketika detakan pertama
selaras dengan jauhnya mataku memandangimu
detakan selanjutnya
Beriringan dengan detakan jantungku lirih
hari sudah malam
Petang datang bersama gulita
Lonceng berhenti bersama hembusan angin
Membawa suaranya jauh ke arah seberang.....

Penjual Bunga di Depan Makam

Aku duduk disini
didepan makam
demi mengais rejeki
di depan makam
Memang,..!! Aku tak butuh ditemani
mungkin,..seperti makam makam ini
sepi,.senyi,.sedih
mungkin juga aku tak seperti mereka
yang terkubur dalam kegelapan
tak jarang ku dengar jeritan rintih
tak jarang pula kudengar tangisan sesal
mereka butuh aku
aku butuh mereka
aku butuh waktu
untuk menghabiskan bunga bungaku
mengantongi upah yang kudapat
aku butuh waktu
menunggu saat saat aku punya makam
seperti mereka,..sepi sunyi sedih.
menunggu bila esok hari aku tak disini
menepikan kantong lusungku
menanti kala putraku menabur bunga di atas tanah
tanah pengubur tubuh rentaku,....