Senin, 27 Juni 2011

Kebersamaan

Kuyakini ini adalah Kebersamaan

Dalam 24 jam hari ini misalnya,
dua menit ucapan Selamat Pagi
satu menit ucapan pamit sebelum aku berangkat kerja,

satu menit ada ucapan " sedang apa"?

38 Detik, ku bertanya" ada dimana??

sesaat menjelang sore
ku datangi kamu ketika aku pulang,..
ku pikir lagi hanya 5 menit komunikasi kita
namun itu sanggup buat kita bertahan 5 tahun ini,..

inilah yang buatku yakin.

kebersamaan tak berarti bersama
kebersamaan tidak selalu dekat raga
kebersamaan adalah kebebasan membiarkan hati mencari rasa Rindu.

Senin, 13 Juni 2011

Memo kecil dariku untukmu,..

Bagaimana aku harus bersikap? Bahkan tak mengerti apa yang kurasakan..
Beberapa hari tanpa beritamu, tak pastikan dimana kau letakkan hatimu yang biasa ku ketahui.
Sempat ingin terus terang bertanya padamu soal itu, khawatir itu kau bilang tekanan..
Ku diamkan saja tapi ini akan perlahan menggerus perasaan bahkan hubungan kita.dan aku sadar itu!
Sayangku, kalaulah cinta itu ada dan memang tetap kau biarkan ada, maka bantu aku untuk katakan pada Tuhan, bahkan Minta jangan bolak balikkan hati ini. Tolong minta juga padaNYA bahkan hanya akulah yang ingin temani harimu kedepan,..
Sayangku, tolong jangan diam biarkan ini hilang. Katakan dengan jelas padaNYA, bahwa akulah yang tak ingin ragamu luka, bahwa hanya aku yang menunggumu pulang meski darimanapun kau pergi. Dan memang hanya aku yang setia menanti untuk mencermati tiap kerutan di wajahmu yang semakin menua nantinya,..
Sayangku, sudah kukatakan demikian pada Tuhan berulang kali, tapi aku tak patah semangat karna tak ada kata Bosan dalam aturan Tuhan. Tetapi ini akan percuma kalau kau hanya katakan, Tuhan ku pasrahkan semua padaMU karna ku tak kuat hadapi ini,…! Jika itu yang kudengar sayang, maka akupun akan bersiap hadapimu dengan tatapan serta senyum tanpa rasa. Dan jangan sekali sekali kau bertanya tentang hati. Karna dirimulah yang seharusnya lebih tahu,…

Kamis, 09 Juni 2011

Tersapu Jauh..

Aku terhempas tak berdaya
Layaknya sebongkah kayu yang hanya tergantung
Terpaan demi terpaan datang
Mengiris dalam hatiku
Di dekapan suci penyelimut jiwa
Sekarang kosong…
Sehingga mudah untuk tersapu jauh
Dalam kenistaan
Wahai…Dzat yang Maha Sempurna
Akankah kau ijinkan aku terbang jauh
Menuju taman terindahMu
Berebut berlarian menampar doda-dosaku
Yang tak sedikitpun terkikis
Cela-cela itu telah mengundang air mata
Saat jiwa tlah sangat menginjak lubang kebodohan
Ya MAHA ESA,.. KAU tidak tidur dalam lelap
KAU benar tak buta
Karena KAU pemilik mata terbesar
ENGKAU ciptakanku dari segumpal darah
Terbentuk dari cinta yang dipersatukan…

Lonceng

Suaramu tak lirih kudengar
Berdentang dentang kencang
Sepertinya bahaya akan datang
Sejenak kupikir
Inikah saatnya
Menandakan waktu yang ku tentukan
Menunjukkan malam yang akan datang
Lonceng
Suaramu lantang, ada sela tambok gereja
Tak bersautan namun menggema sampai diluar ruangan
Ketika detakan pertama
Selaras dengan jauhnya mataku memandangimu
Detakan selanjutnya
Beriringan dengan detakan jantungku lirih
Hari sudah malam
Petang datang bersama gulita
Lonceng berhenti bersama hembusan angin
Membawa suaranya jauh ke arah seberang…

Penjual Bunga di depan makam

Aku duduk disini
Didepan makam
Demi mengais rejeki.
Didepan makam
Memang! Aku… tak butuh ditemani
Mungkin,.. seperti makam-makam ini
Sepi, sunyi, sedih..
Mungkin juga aku tak seperti mereka
Yang terkubur dalam kegelapan
Tak jarang kudengar jeritan rintih
Tak jarang pula ku dengar tangisan sesal
Mereka butuh aku
Aku butuh mereka.
Aku butuh waktu
Untuk menghabiskan bunga-bungaku
Mengantongi upah yang kudapat
Aku butuh waktu
Menunggu saat saat aku punya makam
Seperti mereka sepi, sunyi, sedih..
Menunggu bila esok hari aku tak bisa disini
Menepikan kantong lusungku
Menantikan kala putaku menabur bunga diatas tanah
Tanah pengubur tubuh rentaku.

Selasa, 07 Juni 2011

,..Catatan pagi ini.

..semenjak pagi ia dampingi aku, bertanya bagaimana kerjaanku ?
aku menjawab " baik saja dan tidak ada masalah". meski itu bohong.
kemudian ia bertanya. bagaimana motorku, apa menyulitkanku saat menggunakannya?
aku menjawab " tidak ada, dan semua seperti biasa" meski itu tak benar.
beberapa menit kemudian kulihat, ia mendekati motorku. sambil tersenyum ia berkata dengan keras padaku, keadaan motor seperti apa tidak membuat punggungmu sakit? ku balas dengan senyum," aku bisa bertahan".
hembusan nafas besarku seakan berkata, lagi lagi aku berbohong. ketidaknyamanan ini membuatku takut mengatakan kabar dukaku.
saat saat aku berangkat, kulihat ia juga bersiap di belakangku. saat aku sibuk dengan tas dan helmku. ia membukakan pagar sambil berkata,"berangkatlah duluan nanti terlambat,biar ku tutup pagarnya". ia membuat mataku berkaca kaca. dalam batin aku bicara.. bukankah aku yang seharusnya melakukan itu, bukankah kau yang seharusnya berangkat lebih dulu.
30 menit perjalananku terhenti waktu kulihat ia dari balik kaca spion. sambil mengejar dan berjajar denganku ia berteriak ayo cepat,. nanti jadi macet dan aku mengawal dari belakang. ia membuatku lemah, tangan kanan seakan dbuat lemas. ku tahan air mata yang sudah tak kuasa ingin terjatuh.
di pertigaan jalan, ia kembali mendekatiku. ia berkata" beloklah kekanan itu lebih pantas untukmu, dimana lingkungan akademik ada disana, kampus, kantor, dan toko buku.
aku biar belok kiri saja, itu tempatku bekerja. disana pasar, lingkungan kuli dan suasana yang panas..
ku biarkan terurai air mataku dibalik helm tanpa sepengetahuannya,.ku teriakkan pada Tuhanku,..
Aku menyayangi ayah,..