Senin, 26 Desember 2011

Ibu

Mendung yang begitu kelabu kemarin, begitu khawatirkan.
teringat pernah ku berteriak seakan memaki,
kilat menyambar, membuatku takut
begitu ingin ku lihat wajah teduhmu,
ibu, kalaulah bisa aku pergi darimu
maka tak akan ku lakukan
meski namaku tak ada lagi dalam doa yang kau panjatkan

Ibuku, bila nanti aku telah belajar menjadi dirimu
maka akan ku sadari betapa bahagianya aku memilikimu,
apakah ibu ingat,
saat masalah telah sangat sesak mendera dadaku,
kau tetap membiarkanku menangis dibalik selimut,
namun kau ambil air wudhu dan bermunajat
kau tahu ibu aku mendengarmu
" Ya Rabb, bahagiakan putriku,
karena setetes air matanya, seperti seperti sayatan luka perihku.."
maka ku hapus air mataku dalam janji, tak akan ada air mata di hadapmu ibu,

maafkan aku ibu, kini aku hanya berani menangis di belakangmu,
ampuni aku ibuku jika suatu hari ketika cinta membawaku jauh darimu,
tapi percayalah ibu, dalam raga yang berjauhan aku belajar menjadi sepertimu
wanita yang begitu sempurna menyanyangi anaknya.
kalaulah tak patut aku menjadi putrimu lagi,
maka tetap ijinkanku tetap menyebut namamu dalam doa dan nafasku..

Minggu, 25 Desember 2011


Membaca Kepribadian lewat tulisan tangan,.. Siapa Takut?!!



 

Ini namanya Grafologi, yaitu seni menilai karakter dan kepribadian seseorang dengan cara melihat tipe tulisan tangan dan tanda tangan, so… tanpa disadari tulisan tangan kita mampu dijadikan rujukan untuk melihat bagaimana kepribadian kita, analisis tulisan tangan ini gampang gampang susah, coba saja tes tulisan tangan teman teman kamu trus belajar analisis dengan bekal simple yang saya ambil dari buku Dwi Sunar Prasetyono “ Bedah Langkap Grafologi”


*      Zona Huruf
Teliti tulisan apakah cenderung bermain main atau mendominasi dengan zona atas, tengah atau bawah:
                                                            Zona atas
           a k g        zona Bawah
Zona Tengan


Zona Atas       : mewakili daya abstraksi, idealism, pemikir, imajinatif, dan ambisi
Zona tengah  : mewakili ego, adaptasi, hubungan social, perasaan, dan emosi
Zona Bawah  : mewakili kualitas materi, dan fisik serta dorongan seksual, kegemaran, dan rahasia.


*      Arah Tulisan
Tidak semua orang menulis pada kertas kosong dengan arah yang lurus, antara baris pertama dengan baris kedua menggambarkan kecenderungan arah.  Arah tulisan yang
Mendatar atau sejajar garis:  berpenderian teguh, disiplin, kurang spontan, ragu terhadap hal baru . Menurun : mudah depresi,kurang beranai, tidak semangat, selalu ingin mengatasi masalah kerja. Naik : optimis, antusias, semangat, banyak ide, kurang stabil mudah tegang.


*      Penekanan Huruf
Tulisan seseorang yang cenderung penekanannya kuat menunjukkan vitalitasnya kuat, ulet, determinasi, mampu kendalikan diri, mampu ambil keputusan, ceroboh, keras kepala, impulsive, dogmatis.
Sedangkan seseorang dengan penekanan tulisan yang ringan, cenderung sensitive, feminism, mobilitas, toleransi, simpatik, pemalu, gesit, renda hati, superficial, mudah terganggu.

*      Jarak antar kata
Jika jarak antar kata lebar, maka maka cenderung penulis bersifat penutup, tak ingin terlalu dekat dengan orang lain,  dan sangat tertutup.
Sebaliknya jika jarak sempit, seseorang itu cepat sekali mereaksi  hal yang intim, ataupun akrab, tentunya pandai bergaul.

*      Jarak antar baris
Jarak antar baris sebenarnya menunjukkan adanya hubungan formal yang kuat dalam diri si penulis, contohnya saja jika jarak baris dan kata yang normal (tidak mengenai baris atas dan bawah) maka seseorang tersebut memiliki kemampuan mengelola, atau mengorganisasi dengan baik, dan kekuatan piker secara abstrak Sedangkan tulisan yang saling tindih antar baris berarti seseorang tersebut sedang mengalami kecemasan, dan ketegangan.

*      Batas tepi
Tepi kiri lebar                                                                              

-Orang yang ingin cepat selesai                                                
-Kurang sabaran                                                                         
-Sering bosan/ jenuh                                                                               

 tepi kiri sempit

- pertahanan kuat
-berhati hati
-sering terbawa emosi
                             Tepi kanan lebar                                                                                      
                              -Selalu merasa cemas yang berlebihan                                  
                              -Pesimis, perasa, sensitive,                                                          
                              tepi kanan sempit
-berani hadapi masalah/hidup,-
 -mampu berkominikasi,
 -adanya vitalits
-adanya vitalitas.
         Singkat dan cukup jelas kan, bahwa meski seseorang itu sadar akan apa yang ia tulis, namun juga mengalami hal yang tak disadari mengenai bentuk tulisan, gaya dan bentuk huruf dan hal lain yang mampu menunjukkan karakter seseorang, selamat mencoba. Semua karakter dalam diri kita mampu diubah jadi lebih baik jika kita ada niatan untuk memperbaikinya.(Ayie’11)

Rabu, 26 Oktober 2011

* When I’m in love (_cinta yang tak berujung’)



                                                                                           
Cermin  1_Surat  LaMaran  kerJa

“… Apa yang harus di tulis lagi  jika semua sudah jelas, inilah Takdir Allah SWT yang diberikan untukku. Tak mampu ku elak,. tak pantas ku sesali… yakinlah pada keyakinan bahwa aku adalah hambaNya yang Dia pilih untuk di uji dengan caraNya…..”
                                                                   14 Juli 2009 - 22:03 WIB
Malam itu sudah ku putuskan akan melamar pekerjaan sebagai pengajar pada tiga sekolah Islam favorit di Surabaya,,..Bismilahirohmanirohim,
Aku harus berhasil karena beberapa waktu lalu sudah sembilan sekolah aku datangi tapi belum panggilan juga, apa karena aku masih mahasiswa, tapi kali ini semoga berbeda karena selangkah lagi S,Pd akan mengekor di namaku. Yah..begitulah dua minggu lagi aku akan sidang skripsi, ujian terakhir yang akan menentukan apa aku Lulus atau menjadi MA alias mahasiswa abadi…
Kesejukan subuh kali ini membangunkan nadiku, mengawali hari besar untuk menghadapNya,. Usai itu aku lanjutkan ke tujuan awal melamar ke tiga sekolah andalan, dalam pikiran akan ku awali dari sekolah terdekat dari tempat tinggalku
Sekolah Islam favorit yang lokasinya berada di tengah perumahan padat di kota Sidoarjo. Besar kali ini harapanku untuk diterima menjadi salah satu pengajar di  sekolah yang cukup besar ini.
Ku letakkan  motorku di lahan parkir sisi kiri tepat di depan perpustakaan, dengan membawa seberkas surat lamaran ku datangi pos satpam sekolah. Seorang pria berseragam satpam menyambut salamku, setelah katakan maksud kedatanganku ia hanya menjawab akan ada panggilan jika membutuhkan. Dalam hati berkata, semoga panggilan itu akan segera datang segera. Dengan senyuman ku tinggalkan sekolah ini,, sekali lagi hati ini berkata, ini adalah tempat yang akan mendatangkan kisah..kisah hidupku.
“Esok yang ku tunggu..”
Sekolah yang pertama kali kudatangi memanggilku, sekolah putih menyambut…..
Panggilan untuk tes dan wawancara datang, kesempatan kali ini tidak boleh di sia-siakan. Dengan sikap hati-hati ku langkahkan kaki ini dengan pasti dan membawaku cukup dalam ingin mengetahui tentang sekolah ini meskiun tak tahu mengapa?
Paras pria ramah menyambut, ia berbicara dengan sabar dan penuh wibawa.. ia menginginkan aku menjalankan tes micro teaching langsung didepan siswa dengan materi yang aku kuasai.sepertinya ia tak ingin buang waktu untuk mengetahui kemampuanku, ia  mengantarku menuju kelas paling ujung tepat lantai dua, kelas 3B….Subhanallah  ada suka cita didalamnya, siswa siswa yang menggemaskan membuatku cukup mengenal mereka cukup dekat, mereka mencuri perhatianku.
16 Juli 2009 – 10:38 WIB
Selamat pagi dunia,.
Hari ini aku diterima sebagai guru di sekolah itu, iyah..! Guru Bahasa Indonesia baru walaupun statusnya hanya penganti guru yang sedang cuti selama tiga bulan saja…hanya tiga bulan saja. Ku langkahkan kakiku pada tiap anak tangga yang menghubungkan lantai satu dan dua. ku temui seorang wanita, dengan paras teduh nan lincah, ia membuka keramahan diantara kami, wanita pertama yang kutemui di sekolah ini. Ustadzah Khadijah….Kenyaman tiba-tiba tercipta memupus rasa canggung yang menderaku,..Alhamdulillah Rabb,,..Engkau berikan tempat menenangkan, kau gambarkan sorga kecil melalui sekolah ini ku lihat kebesaranMu nampak jelas bagiku yang kemarin-kemarin terasing..
Ustadzah Nafisa Fo’qoha Hanabila namaku jelas tertulis dan tedaftar sebagai pengajar sekarang dan mereka memanggilku ..Ustadzah Nafisa.
Senang sekali dan begitu kunikmati saat-saat ini, menjadi seorang yang berarti untuk orang lain, siswa yang lucu, ceria dan lugu membuatku terbuai untuk tetap di dekatnya. Selain itu aku juga harus memikirkan ujian skripsi esok siang, meski rumit dan seringkali membuatku pusing tawa keceriaan muridku cukup mengobatinya,,., aku harus bisa dan lulus seperti rencanaku, karena saat Wisuda nanti akan jadi kado terindah untuk Ibu dan Ayahku.
Terlewat sudah ketegangan ini,, 7 sahabatku memberi semangat juang untukku, kuselesaikan ujian kali ini dengan tepat…minggu depan nilai akan keluar dan aku harus jadi yang terbaik, amien,
       26 Juli 2009 - 21:07


Cermin  2_aktiVitas baRu
Ya Allah
Engkau yang Esa,, Maha Mengetahui dan Maha Pemberi
Tunjukkanlah  jalan akan adanya seorang yang mukhrimku yang akan ku cintai dan
ku miliki atas ijinMu. Dekatkan ia padaku,,,…

Upacara 17 Agustus 2009, Hari Kemerdekaan RI
Upacara kebesaran yang wajib untuk diikuti terutama buatku, sebagai guru baru yang wajib mengikuti tiap aturan sekolah.
Hari yang menyibukkan, seseorang yang ku kenal  ustadzah khadijah menyapaku dan meminta keikut sertaanku membantunya mempersiapkan acara 17an untuk para guru esok, senang sekali bisa dipercaya dan tentunya menyibukkan diri.


Cermin 3_RamadHan kaLi ini
Marhaban Ya Ramadhan 1430 H
Subhanallah,,. Allah mempertemukan dengan keindahan Ramadhan tahun ini, puji syukur bulan suci yang dinanti tiba….
Satu minggu, aktifitas sekolah terhenti sejenak karena libur.
Sesudahnya jadwal bulan Ramadhan  membuatku harus terus ke sekolah, aku merasa akan ada makna dalam ditahan ini, entah apa yang jelas ku inginkan Ramadhan yang khusuk. Jadwal mengajar kali ini mengharuskan aku datang setiap hari, jelas rutinitas lebih banyak di sekolah.. keakraban sesama pengajar semakin kurasakan sebagai warga baru ada persaudaraan yang erat namun, dari sekian orang aku hanya dekat dengan satu orang wanita luar biasa baiknya, Ustadzah Khadijah tentu saja. Hari itu aku menatap seseorang pria yang berbeda ketika ia melihatku dekat dengannya timbul rasa tanya dalam hati yang sempat membuat gemetar terlebih ketika ia balas menatapku, kita saling menatap. Aku tak tahu apa yang terjadi, tapi pandangannya mengusikku sehingga menimbulkan pikiran-pikiran yang lain tentangnya..lamunan panjang menderaku resah tiba-tiba muncul terlalu awal kukatakan ini cinta mungkin ini hanya pikiran kagum semata, lelaki yang terjaga keimanannya.
Harus ku katakan,,,.
Semalaman aku berpikir bagaimana ku buka tabir tentang apa yang mulai terjangkit dalam hatiku, akan ku pilih salah satu seseorang untuk mendengar isi hatiku, mungkin ku mulai dari Ustadzah Khadijah, yah,,..dengannya. demikian hati terdalam ini berkata Allah SWT memberikan jawaban itu. Esok adalah pilihanku..
Sudah kuungkapkan, wanita ini memang luar biasa , ia bisa membaca hatiku, bahkan sanggup menyebut satu nama serupa satu nama yang kumaksud…Subhanallah..
Kami seperti sahabat dengan suka cita ia menyambut maksudku bahkan dengan wajah teduh membantuku menyampaikan maksudku pada seseorang tersebut, yang ternyata sama dihati kami….

Cermin 4_seBuah jaWaban
Allah SWT menyimpan segala jawaban dengan cara yang indah, penuh misteri bahkan cela yang mudah disentuh, masih tak dapat kami tahu.
Hati ini tiba-tiba luluh dan tak percaya dengan apa yang kuhadapi, aku tak pernah menyangka lelaki yang kemarin menggetarkan hati ini dalam proses pernikahan dengan wanita yang kemarin juga ku ikrarkan sebagai sahabatku..Apa ada yang salah? Siapa..?
Bukan sahabatku itu, bukan pula lelaki itu, Apa aku…?
Ini tentang hal, bahwa sahabat tempat ku mengadu, tempat pertama yang kupilih mengetahui isi hatiku adalah sebenarnya calon istri lelaki itu..
Seseorang lelaki yang ku harapkan,..akan ada ikatan suci di antara mereka sebagai tujuan bersama, Apa pantas ku rusak karena perasaan semataku..mungkin keegoisanku.
..Ada sebuah kisah masa lalunya yang membawaku ada dalam kisahnya sekarang.


Cermin 5_ SepeRti kekaSihku yaNg duLu,..
Seperti kisah fiksi dalam sebuah buku maupun film, bahwa seseorang dulu yang pernah dicintai dan tiba tiba kehilangan sehingga harus menyisakan lara kering cukup panjang, sampai sampai tak satupun seseorang yang ditemui sanggup menggantikan, namun suatu ketika Allah menunjukkan kebesaranNya dengan mempertemukan seseorang dulu dengan wujud yang hampir serupa telah begitu membius hati serta membawanuya cukup jauh ke dalam kenangan indah masa lalu, yang mestinya terkubur, terpendam kini terbuka.
Bukan diriku yang mengalami peristiwa ini, melainkan lelaki ini yang menikmati skenario Allah, ia mengatakan tentang sebuah cerita lalunya padaku mengenai kekasihnya yang dulu, tentu begitu ia cintai hingga takdir memisahkan mereka, tak sanggup ia menerima sampai-sampai dalam kurun waktu yang cukup panjang ia sanggup menjalani kehidupan pribadinya hanya dengan mengenang kekasihnya dulu,.. ia menangis sambil menatapku, dan mengatakkan ia mendengar suara ceria kekasihnya, senyum indahnya, tingkah dan cara ia berjalan, bahkan mungkin kasih sayangnya. Lelaki itu menemukan lagi kekasihnya pada satu sosok yang tiap kali bercermin ku lihat sosok itu. Aku seperti kekasihnya yang dulu.
Entah darimana datangnya air mata ini,


Cermin 6_  yAng tAk beRujuNg
Sudah ku temukan akhir dari cerita yang ia bilang tak berujung ini, ia menentukan jawaban cerita cinta ini, malam ini kusadari kemana arah kaki melangkah. Dengan ditemani kawan baik yang selalu rajin dengan ceritaku berusaha menenangkan hati yang seakan mulai goyah, mulai goyah. Suasana ramai dan bahagia begitu nampak ditambah iringan musik semakin memperjelas bahwa ada pernikahan disini, pernikahan yang ku tunggu sejak beberapa bulan yang lalu, bukan karena aku sang pengantin tetapi karena sepasang pengantin yang berbahagia sangat berpengaruh besar terhadap kisahku terutama sang pengantin pria,. Orang yang berarti dalam hatiku, yang beberapa waktu lalu menitipkan cintanya untukku selamanya….kini harus kuikhlaskan semua. Mungkin ia bukan untukku, bukan terbaik untukku. Tetap akan kulangkahkan kakiku menuju tempat yang akan pertemukan seseorang terbaik untukku..amin.
Sesekali ku tengok ia, kutatap dalam dirinya meski dari kejahuan, meski ia tak mentapku, namun ketemui sebuah suara yang begitu jelas kudengar lelaki itu mengatakan…..

Ijinkan aku titipkan cinta ini,


Arti Sosial itu,...



Menyatukan strata memang persoalan yang tak gampang, terlebih berhubungan dengan uang. Bagaimana struktur sosial masyarakatnya, bagaimana prilaku individu dalam masyarakat dan yang terpenting bagaimana kita menyikapi hal hal yang ada di masyarakat. Orang bilang hidup  dimasyarakat atau bersosial itu kewajiban, tapi menurut saya itu butuh keberanian. Ada alasan tertentu yang membuat saya berpikir demikian. Apa itu masyarakat? Bagaimana kita berjiwa sosial tinggi?
Beberapa tahun lalu saya mempelajari buku bidang sosiologi, yang mengupas habis apa itu masyarakat dan satuan satuannya, bahwa masyarakat adalah kelompok sosial yang saling berinteraksi satu sama lain dengan gejala gejalanya, prilaku serta perannya. Bagaimana seorang kriminal itu bisa ada, bagaimana anak jalanan itu muncul, bagaimana konglomerat berlalu lalang di rumah bordil, dan lukisan kegiatan sosial lainnya.
Banyak faktor yang harus kita kedepankan untuk menyatakan apakah kita sudah bermasyarakat dalam ari Sebenarnya. Yang saya katakan diawal ”butuh keberaniaan”. Orang bilang hidup dihutan berarti tak bersosial, ego tinggi tak punya jiwa jiwa segar dalam memehami arti hidup. Tapi bagi saya itu jauh lebih baik, bisa jadi individu yang demikian punya jiwa bebas dalam dirinya, ingin berbagi sesama orang miskin tapi tak mampu, maka ia mengambil jalan hidup dihutan bersama monyet dan ayam hutan yang jelas lebih sanggup untuk seseorang itu berbagi.
Apa arti jiwa sosial bagi anda bila anda bersekolah hanya menuruti guru saja, yang belum tentu paham bagaimana menjadi pendidik dan tak tahu bagaimana caranya mencetak insan bernilai. Atau bahkan percuma anda menjadi seorang militer, tentara, polisi atau apa saja sejenisnya bila anda belum bisa meneriakkan ketidaksanggupann anda menerima amanat pimpinan yang omong kosong dan belum jelas maksud serta tujuannya hanya karena menunggu tanggal muda memperoleh gaji dan tunjangan hidup.
Bersosial macam apa jika kita mengumbar umbar seberapa besar kita memberi sumbangan bahkan merayakan sesuatu dengan memberi sumbangan panti asuhan dengan mengundang keluarga, saudara, kerabat, teman, tetangga. Jelas makna yang dihadirkan hanyalah ”Pamer”.
Lalu apa arti hidup bermasyarakat itu?  bagaimana menghadirkan jiwa sosial itu? Jika semua kenyataan yang ada dinegara kita saling bergantung, saling menjatuhkan, saling anarki, dan manipulasi kebenaran. Bukankah dalam rahim ibu kita sebenarnya sudah bersosial mengalahkan ribuan sel telur yang bisa saja menjadi saudara kita, dan ketika lahir teriakan dan jeritan suara tangis kita menjadi bukti bahwa kita harus menjadi jiwa bebas merdeka. Keberanian apa yang mampu kita ambil jika salah satu dari kita hanya membentuk persaingan yanag berdiri diantara perbedaan, bukankah itu sia sia..
Saya dengan pemahaman bersosial yang saya punya menyatakan tak ingin, anak yang lahir dari rahimku serta murid muridku sekalian meneriakkan kebebasan dalam selimut saja, mengatakan mencintai sesama hanya di lisan saja. Biarlah kehidupan kehidupan sosial yang sekarang dijalani menjadi semakin kusut dan ruwet, tak bermakna.
Tapi dengan terus meyakini bahwa didepan akan ada jendela hati yang ketika terbuka akan mengungkapkan bahwa, inilah keberanian kami. Dan ketika ditutup akan terus hidup dalam ingatan.
Jadi apa inti dari kata kata ini hanya ingin menyatakan bahwa kehidupan sosial adalah keberanian, berani mengatakan tidak jika salah, berani melakukan tanpa menunggu perintah, berani menyatakan suatu keputusan atas sebuah pilihan.