Aku terhempas tak berdaya
Layaknya sebongkah kayu yang hanya tergantung
Terpaan demi terpaan datang
Mengiris dalam hatiku
Di dekapan suci penyelimut jiwa
Sekarang kosong…
Sehingga mudah untuk tersapu jauh
Dalam kenistaan
Wahai…Dzat yang Maha Sempurna
Akankah kau ijinkan aku terbang jauh
Menuju taman terindahMu
Berebut berlarian menampar doda-dosaku
Yang tak sedikitpun terkikis
Cela-cela itu telah mengundang air mata
Saat jiwa tlah sangat menginjak lubang kebodohan
Ya MAHA ESA,.. KAU tidak tidur dalam lelap
KAU benar tak buta
Karena KAU pemilik mata terbesar
ENGKAU ciptakanku dari segumpal darah
Terbentuk dari cinta yang dipersatukan…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar