Minggu, 12 Desember 2010

untuk Ayah dan Ibuku,.

Aku melihat guratan guratan wajah Ayah Ibuku.
melihatnya sangat jelas dari dekat,....
ingin ku dekap segala keluh peluhnya, berat batinnya,
dan segala beban yang selama ini bertengger dipundak tuanya,..
andai saja aku benar benar tahu apa sebenarnya kebahagiaan mereka,?
dan hal hal membahagiakan yang selalu bisa mereka rindukan,...
maka biarkan aku yang berlari memberikannya untukmu,..Ayah Ibuku.
aku mengerti dalam diammu, tersimpan banyak harap dan cita
saat ku jabat tanganmu kala hendak ku berangkat kerja,
ku sadari akan adanya rasa bangga yang ingin kau sampaikan
disaat putra putrimu begitu mati matian tak mengeluh meraba hidup dengan kerasnya,...
Ayah,..Ibu.
Ibu,.... Ayah...
Bergejolak rasanya hati ini, saat tahu pilihanku tak sesuai harapmu
bergetar dan lemas rasanya batin ini, kala semua hal hal yang membuatku senang kau tak inginkan,..
mungkinkah, diri ini yang tak bisa membalas apapun sanggup terima ini semua dengan lapang dada.
kekuatan terbesarku; setelah DIA adalah engkau Ayah Ibuku,.
;lantas,.. apakah ada satu alasan yang sanggup ku teriakkan untuk membantah apa yang menurutmu baik untukku,...
kebahagiaanmu, adalah kelegaan

arti senyummu adalah bagian terbesar cita citaku,..
kerelaanmu membiarkanku belajar memilih dan jalani hidup adalah semangatku,...
teruntuk Ayah dan Ibuku,..kebahagiannku kali ini ada dalam senyummu,..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar