Aku baru saja berikar dalam hatiku,..mengenai sisi wanita yang perannya sedang kulakoni, wanita yang ingin menyelesaikan kuliah S2ku, wanita yang ingin membahagiakan kedua orang tua dari berbagai hal termasuk memilih suami dan wanita calon istri dari pria yang sangat kusayangi.. Suatu ikrar yang tak mudah untuk ku lalui, termasuk bagaimana menjadi wanita baik dimata Allah, orang tua, dan suami.
Ini tentangmu sebenarnya, Pagi ini ku jemput karena semalam kau minta ingin berangkat denganku, situasi kemacetan pagi yang tak biasa. Kulewati rasa tegang dan penat ku untuk tetap senyum dihadapanmu,. Sampailah aku benar benar melihat senyummu,.. membuka pertanyaan yang sepele kau mulai mengajak bicara, tapi ujungnya ini tak sepaham. Kau tak mendengar saranku, saran yang kupikir ini untuk kita berdua. Masa depan kita. Tapi ini membuat segalanya cerita kita berawal tak baik, idealisme kita tak sama, keinginan kita tak sama, dan akhirnya kau bilang lebih baik berpisah sebagai kesimpulannya. Berhasilnya kau membuat air mataku jatuh,. Ku tak mampu membendungnya. Sayangku, aku menyayangimu, tak mungkin sesuatu yang tak pelik ini menjadi tembok pemisah kita, cinta tak cukup hanya dilogiskan, cinta juga tak cukup hanya perasaan,. Bisakah aku menjadi istrimu dengan kekuranganku, bisakah aku jadi wanita yang selalu berucap terima kasih,..
Berikan padaku sedetik waktu, untuk tetap mengikrarkan diri bahwa aku bisa jadi wanita,.. dalam hidup panjangmu. Aku menyayangimu ay,.. 25 April 2011
iyooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
BalasHapus