Pernah suatu waktu aku begitu marah, marah melihatmu
Marah disampingmu
Marah karena sakitmu
Aku lupa, bahwa sakit itu dari Allah
Sakit itu tanda cintaNYA padamu
Sakit itu tempatku bisa slalu merawat dan perhatikanmu
Kau sita detik detik malamku
Kau halangi mimpi mimpi lelapku dengan permintaan konyolmu
Kau buatku mengeluh dan butakan rasa ikhlas.
Hingga pagi, dalam terangnya sinari wajah pucatmu, aku
terdiam.
Aku bertanya, apa salahmu padaku?
Apa maunya kau seperti ini?
Hingga beranjak waktuku untuk bekerja, meninggalkanmu
beberapa jam saja. Aku letih.
Tak bergerak memasakanmu air panas, tak menyuapimu dengan
sereal, tak mengusap keringat dinginmu, tak membasuh punggungmu yang kaku, dan
tak juga menyisiri rambutmu
Sangat terletih. hingga semua berujung pada sesal.
maafkan khilafku, aku ingin selalu menemanimu, disisi suamiku.
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus